Adsense

Dari Manakah Moral tentang Kebaikan dan Keburukan Berasal?

moral

Semua tahu moral itu sangat penting bagi kita sebagai manusia. Tanpa moral semua tatanan sosial akan bubrah, Moral menjadikan hidup manusia lebih baik, terutama dalam hal hubungan antar sesama manusia. Semakin bermoral manusia itu maka semakin dihormati sesama di lingkungannya berada. Sebaliknya, orang yang moralnya kurang, atau yang dianggap tidak punya moral akan dikucilkan bahkan diusir atau dihukum sesuai peraturan yang berlaku.

Poin-poin moral disebut juga norma sosial. Berisi apa saja yang sebaiknya dillakukan dan yang tidak dilakukan dalan hidup. Norma sosial bisa berasal dari peraturan pemerintah/perundang-undangan, ajaran agama atau adat istiadat dari masyarakat setempat. Bahkan suatu komunitas atau grup kecil terkadang memiliki norma sendiri yang menjadi ciri khas dari budaya masyarakat.
Di dunia ini semua orang terikat dengan berbagai norma, dan itu tidak terhindarkan selama kita masih bersama sesama manusia. Kecuali jika kita sendirian di suatu sempat atau dengan teman kita sendiri mungkin tidak ada atau hanya sedikit norma yang dibawa.

Sebagian besar orang percaya menurut kepercayaan mereka bahwa moral dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk umatnya supaya bisa hidup dengan benar. Sehingga mereka lebih menjunjung tinggi norma agama ketimbang norma sosial. Siapa yang melanggar perintah-Nya maka akan dihukum dineraka dan menuruti perintahnya akan menuju surga selamanya. Ancaman mengerikan ini membuat semua orang tunduk dengan perintahnya sehingga sekuat tenaga mengikuti segala perintahNya selama hidup.

Bermoral identik dengan kebaikan dan amoral identik dengan keburukan. Semua ahli agama dan orang-orang bijak di dunia hampir memiliki standar moral yang sama. Hanya sedikit perbedaan yang berasal dari adat, budaya dan kepercayaan masing-masing. Intinya sebagian besar orang mengajarkan moral yang sama supaya dunia ini lebih indah, damai dan saling menghormat.

Mengapa demikian, mengapa orang ingin hidup damai tentram, aman sentosa?
tentunya ingin hidup lebih lama di dunia ini dan menikmati hidup.
Untuk itulah mengapa sejak jaman dahulu kala orang-orang berfikir bagaimana mewujudkan hidup yang diinginkan sebagian besar orang itu.
Yaitu dengan mengajarkan pengajaran filosofi, agama, budi pekerti dan ilmu kehidupan lainnya.

Mengapa orang suka mendengar ceramah dari pemuka agama?
Ya karena sesuai dengan keinginannya, mereka tidak akan mau mendengarkan ceramah yang mengajarkan pembunuhan dan kejahatan. Karena semua orang sudah tahu kejahatan itu tidak baik untuk kemanusiaan. Mereka memberi makan ego supaya semakin yakin dan mereka semakin berbuat baik dalam hidup ini. 

Walau begitu masih ada yang berbuat jahat dengan alasan mengejar surga, biasanya orang-orang irasional mudah terkecoh dengan ini. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tempat yang dijanjikan oleh yang Kuasa, walaupun sebernarnya masih abu-abu.

Untuk itulah mengapa kita harus rasional dalam menentukan moral, moral yang baik itu moral yang berasal dari logika dan perhitungan?
Mengapa?

Intinya moral itu perbuatan saling menguntungkan sesama dan tidak merugikan orang lain. 
prosentase keuntungan dan kerugian suatu perbuatan harus diperhitungkan dengan presisi supaya kita bisa memilih mana yang harus diperbuat sebagai moral terbaik. Harus dilihat dari segala sisi dan tentunya semua itu berbasis pada keuntungan sesama.

Semoga dimasa depan manusia bisa memodernisasi standar kebaikan dan keburukan bukan untuk jangka pendek tapi untuk jangka panjang dan melihat dari segala sisi.
Karena hingga sekarang standar moral manusia masih sangat buruk.

Mengapa buruk? karena moral mereka hanya melihat satu sisi sisi kehidupan sosial dan mengabaikan alam.

Contohnya nyatanya adalah kita masih mengabaikan perubahan iklim. Ilmuwan sudah memperingatkan terjadinya kepunahan massal akibat penumpukan gas rumah kaca di atmosfer. Bumi semakin panas, otomatis anak-cucu kita yang merasakannya, lingkungan yang panas, spesies flora dan fauna yang semakin habis. Sekarang sebagian besar orang mengabaikannya dan masih hidup dengan normal tanpa melakukan usaha pencegahan. Kita sama saja membunuh anak-anak kita.

Satu satunya jalan memperoleh hidup abadi adalah dengan mengembangkan moral berdasarkan sains. Dan harus memiliki rumus seperti teori gravitasi.

Sekian!

0 Response to "Dari Manakah Moral tentang Kebaikan dan Keburukan Berasal?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel