Adsense

Tren Desain Banner di Indonesia yang Monoton

 

desain banner indonesia

Banner spanduk atau geber hingga kini masih menjadi pilihan para pedagang maupun pengusaha dalam memberi label atau mempromosikan tokonya. Sebagian besar dipasang di depan tempat usaha sehingga mudah dilihat orang. Saat kita melewati jalan raya tentu banyak terpasang banner banner yang mudah kita temukan.

Apakah kamu merasa ada kesamaan pada gaya desain banner yang kalian lihat? 

Jika iya, maka itulah tren desain banner Indonesia dari dulu hingga sekarang. Entah itu banner untuk warung makan, toko, rapat, pengajian dll hampir semua memiliki gaya desain yang sama. 

Tren yang mencolok pada banner-banner tersebut adalah pada teks. Sebagian besar banner itu menggunakan outline/stroke pada teksnya. Sebagian desainer berdalih, dengan adanya outline maka tulisan lebih kontras, lebih menonjol, jelas. Dengan adanya outline, desainerpun tidak pikir panjang dalam meletakkan teks dibagian manapun walaupun terdapat background yang warna-warni yang crash dengan warna teks. Cara ini sekaligus menghemat waktu mereka dalam membuat desain.

Tindakan mendesain seperti ini bisa membuat desainer kehilangan esensi desain yang sebenarnya. Desain seharusnya mempertimbangkan efek psikologis bagi audiens. Jangan sampai gaya desain yang kekanak-kanakan malah digunakan untuk keperluan branding orang dewasa seperti pada contoh banner diatas. Toko elektronik tapi gaya desain bannernya seperti taman kanak-kanak.

Bagaimana jika diganti dengan banner ini.

banner elektronik

Pastinya banner yang ini lebih cocok digunakan dibanding yang sebelumnya, elektronik seharusnya berkesan canggih, dengan memperhatikan pemilihan font dan pewarnaan yang futuristik. Elemen grafis yang tidak menumpuk satu sama lain, lebih bersih, dan enak dipandang mata.

Mungkin memang benar faktanya bahwa biaya desain menentukan hasilnya. Desainer percetakan yang hanya menerima 25rb/desain tentu berbeda dengan desainer 200rb/desain. Apalagi sang desainer disetir oleh client yang tak tahu menahu soal ilmu komunikasi visual. Menyebabkan hasilnya tidak efektif dan tepat sasaran.

Tren seperti ini mungkin sudah menjadi budaya di Indonesia, client hanya mau desain yang familiar dengan banner yang dilihatnya sehari-hari. Tidak terlalu berfikir panjang akan model dan gaya desain. Namun alangkah baiknya desainer memberikan arahan yang benar, dan juga desain yang cocok dengan tempatnya.

Bagi desainer marilah kita belajar lebih dalam ilmu komunikasi visual, selalu melihat referensi dan berlatih demi memajukan bangsa dan negara.

Baca juga Macam-Macam Desainer Grafis dan Gajinya

2 Responses to "Tren Desain Banner di Indonesia yang Monoton"

  1. terima kasih infonya bang, saya juga baru belajar desain & sedang merintis usaha percetakan, memang sering saya alami juga kalo pelanggan itu maunya desain banner yang kontras, mencolok, dan sering banyak maunya.. 😅 jadi ya seringnya kita yang ngalah juga sama pelanggan, selama dia happy.. 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul bang, yg peting fulus lancar hehe...

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel