Adsense

Tips Membeli Teropong/Teleskop untuk Astronomi

teleskop

Bagi kalian yang sudah tertarik ilmu Astronomi atau hanya penasaran dengan benda-benda langit, tentunya yang terbayang di benak kalian adalah alat optik untuk melihat benda yang jauh tersebut. Teropong atau teleskop lah jawabannya. Teleskop merupakan alat optik yang berguna untuk membuat benda yang amat sangat jauh menjadi terlihat sangat dekat. Tapi sebagian besar teleskop pastinya berharga mahal, sangat tidak terjangkau bagi mereka yang berkantong tipis. Untuk itu sebelum membeli sebaiknya kalian harus mengetahui seluk beluk teropong tersebut, sehingga tidak menyesal nantinya. Untungnya, saya adalah seseorang yang memiliki pengalaman membeli teleskop, dan pastinya tahu mana teleskop yang baik dan teleskop buruk, atau yang mana teleskop yang sesuai kebutuhan kalian. Untuk itu, yuk langsung saja kita simak tips membeli teleskop dibawah ini.


1 | Tentukan Kebutuhanmu

Ada banyak jenis teleskop, mulai dari yang mahal sampai yang murah, tentunya dengan fitur-fitur yang berbeda-beda. Jika kamu tidak tahu menahu, pasti bingung memilih teleskop mana yang cocok untukmu. Semua ini tergantung kebutuhan kita, apakah meneropong untuk have fun saja, untuk mempelajari benda langit, atau untuk astrofotografi.

Jika kalian pemula saya sarankan untuk membeli teropong kecil dulu, mungkin monocular atau binocular sebelum beranjak ke teleskop, karena peralatan optik tersebut tergolong murah dari teleskop bintang. Dengan binocular saja kamu sudah bisa melihat jutaan bintang yang tidak bisa kamu lihat dengan mata telanjang, mungkin kamu akan takjub, merasa penasaran lagi dan ingin membeli teleskop yang besar. Tapi teleskop sebesar apapun, bintang akan tetap berupa titik terang, kecuali bila bintang tersebut adalah planet maka akan berbentuk bola dan kita butuh teleskop besar untuk melihatnya.

Bila sudah gak tahan ingin beli teleskop bintang. Saya sarankan untuk membeli teleskop yang tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Jika terlalu mahal mungkin fiturnya terlalu banyak dan mungkin tidak akan berguna bagi kalian yang tidak tahu apa-apa. Tapi jika terlalu murah maka kalian mungkin akan kecewa dengan peforma teleskopnya dan ingin membeli lagi yang mahal sehingga uang kalian akan keluar lebih banyak lagi. Lalu berapa harga teleskop yang ideal, pastinya teleskop dengan harga 2-5 juta. Ada yang lebih banyak lagi teleskop dengan harga yang fantastis hingga 50 juta ke atas, tapi jika kalian tidak serius menjadi astronom yang percuma saja. Teleskop dengan harga 2-5 juta-an sudah menawarkan fitur-fitur yang mendukung untuk astronom amatir dan proffesional.

Contohnya teleskop Astromaster 130 eq yang saya beli seharga 5 juta, sudah menawarkan fitur yang mendukung, seperti tripod kuat, traking yang halus, lensa dan apperture yang besar (5"), dan software astronomi. Dengan teleskop ini saya sudah bisa melihat permukaan bulan yang penuh kawah, planet jupiter, saturnus, dan mars yang indah. Teropong saya ini juga bisa digunakan untuk astrofotografi bahkan untuk memfoto nebula karena kekuatan pengumpulan cahayanya cukup kuat.

2 | Perhatikan Apperture

Bagi yang suka fotografi pastinya sudah tahu apa itu Apperture. Dalam ilmu optik, apperture merupakan bukaan lensa, jika apperture semakin besar maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, dan otomatis objek akan terlihat lebih terang. Hal ini berlaku juga untuk teleskop, bila dalam spesifikasi focal ratio tercantum f/5 maka teleskop itu kemungkinan agak gendut karena lubangnya besar, bila f/8 maka teleskop itu pasti berbentuk memanjang dengan lubang yang kecil. Angka itu didapat dari pembagian focal length dan apperture, semakin kecil angkanya semakin besar apperturenya dan sebaliknya.

Focal ratio berguna untuk menentukan tingkat kecerahan gambar yang didapat, jika kalian ingin melihat objek langit yang redup, seperti nebula, galaksi, dan kluster, maka cari teleskop dengan focal ratio sekecil mungkin, sebaliknya bila ingin mencari teleskop dengan zoom yang besar cari teleskop dengan focal ratio sebesar mungkin, tapi gambar yang didapat lebih redup. Idealnya untuk melihat nebula, teleskop apperture 5 inch sudah bagus, asalkan focal rationya dibawah f/5. Untuk mengobservasi planet lebih baik beli teleskop dengan focal ratio yang lebih besar,

3 | Tentukan Tipe Teleskop

Ada 3 tipe teleskop di pasaran, yakni Refraktor, Reflektor, dan Catadioptric. Refraktor merupakan teleskop dengan sistem lensa, teleskop ini banyak di temukan di pasaran. Reflektor menggunakan cermin sebagai lensa, biasanya menggunakan cermin cekung. Dan yang terakhir adalah teleskop Catadioptric, Teleskop ini gabungan antara refraktor dan reflektor, biasanya hasil yang dihasilkan sangat jernih tanpa ada aberasi kromatik (Cahaya biru/oranye di pinggir objek) saat zoom tinggi. Catadioptric lebih cocok untuk astrofotografi, sedangkan relfektor dan refraktor lebih pas untuk pengamatan.

Demikian beberapa tips untuk membeli teleskop, maka jangan sampai salah pilih, pilih sesuai kebutuhanmu supaya tidak menyesal nantinya.

0 Response to "Tips Membeli Teropong/Teleskop untuk Astronomi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel